Warung Internet

Senin, 19 September 2011

Gadis SMA Dipaksa Telanjang dan Diinterogasi Sambil Digerayangi



Gadis Idola – Intip Celana Dalam & Toket Julia Perez
Beginilah penampilan artis hot yang satu ini. Di saat sedang konser tanpa sengaja, celana dalam dan bra Intip Celana Dalam Cewek Seksi Saat Naik Sepeda …

Malang sekali gadis SMA yang satu ini, dia mendapatkan pelecehan seksual dari SPK. Berikut artikel lengkapnya dari kompas!

Jajaran Polres Gresik tercoreng oleh ulah seorang anggotanya, Briptu GWK, yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Mapolsek Dukun. Polisi muda itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Maya (nama samaran), gadis berusia 16 tahun yang juga siswi sebuah SMA di Dukun.

Akibat dugaan pelecehan seksual itu, kini Maya menjadi pendiam dan bahkan traumatik apabila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalinya. Sementara itu, oknum polisi tersebut kini sedang diperiksa di Mapolres Gresik.

Informasi yang dikumpulkan Surya menyebutkan, kasus ini bermula ketika korban tengah berpacaran dengan kekasihnya di pertigaan Desa Petiyen, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, pada malam akhir pekan lalu. Tiba-tiba keduanya dikagetkan dengan kedatangan anggota kepolisian yang tengah patroli.

Sejoli itu lantas dibawa ke Mapolsek Dukun untuk dimintai keterangan. Semula, pemeriksaan berjalan wajar. Saat Briptu GWK datang, ia langsung meminta Maya untuk melucuti pakaiannya.

Karena diperintah polisi berpakaian seragam, korban takut dan menuruti saja sampai akhirnya ia hanya mengenakan pakaian dalam di hadapan oknum polisi tersebut. Melihat tubuh molek, oknum polisi itu lalu mendekat dan menggerayangi bagian vital tubuh korban.

Puas menggerayangi, oknum petugas itu akhirnya melepaskan kedua remaja tersebut karena tidak memiliki landasan hukum untuk menahan keduanya. Begitu sampai di rumah, korban yang semula periang itu berubah menjadi pendiam. Demikian juga saat di sekolah. Korban selalu menghindar bergaul, terutama dengan teman lelakinya.

Tingkah laku korban ini akhirnya diketahui teman-temannya. Tampaknya karena tidak kuat menahan beban psikologis, korban kemudian menceritakan kasus yang dialaminya. Cerita korban inilah, yang lantas menyebar luas ke masyarakat.

Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gresik, Nur Khosiah, membenarkan adanya kabar tentang kejadian itu. Namun, dia belum menerima laporan secara resmi dan permintaan bantuan pendampingan yang diajukan korban maupun keluarganya.

â€Å“Secara lisan, mereka (korban) memang sudah menghubungi kami, namun pemberitahuan tertulis belum kami terima. Mereka berjanji datang hari ini (kemarin, Red) ke tempat kami. Jika sudah kami terima, kami akan laporkan kasus ini ke Polres Gresik, kata Nur Khosiah melalui telepon selulernya, Jumat (5/3/2010).

Ketika dihubungi Surya, Kapolres Gresik, AKBP Rinto Djatmono membenarkan, adanya kasus yang menyangkut anggotanya. â€Å“Yang bersangkutan sekarang tengah diperiksa Unit P3D (Pelayanan Pengaduan dan Penegakan Disiplin), ujarnya.

Kapolres menambahkan, korban juga diperiksa di unit P2A (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satuan Reskrim Polres Gresik, Jumat (5/3) malam.

Meski pemeriksaan terhadap anggotanya belum tuntas, namun mantan Kapolres Nabire, Papua, ini sudah bisa mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika korban dan kekasihnya berpacaran di sebuah jalan di Desa Petiyen, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Saat itu, keduanya dipergoki petugas dari Polsek Solokuro yang tengah patroli kawasan di perbatasan Gresik-Lamongan tersebut.

Setelah sempat diperiksa di tempat, akhirnya keduanya diserahkan ke Polsek Dukun karena keduanya tercatat sebagai warga Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Tatkala diperiksa di Mapolsek Dukun inilah, ujar kapolres, anggotanya diduga melakukan perbuatan yang melecehkan tersebut.

Kendati Briptu GWK diperiksa, namun yang bersangkutan belum ditahan. Sebab, tahanan yang merupakan sanksi itu, baru dikenakan setelah yang bersangkutan secara resmi dinyatakan bersalah dalam sidang hukuman disiplin (kumplin).

â€Å“Sidang kumplin baru akan digelar setelah berkas perkaranya selesai, tambah Rinto Djatmono. Mengenai sanksi terhadap anggotanya itu, kapolres yang alumnus Akpol 1991 itu memastikan ada tindakan tegas, tergantung derajat kesalahannya.

â€Å“Nanti akan kita lihat hasil pemeriksaan. Sanksi yang dijatuhkan akan didasarkan pada kesalahan yang dibuat, tukas AKBP Rinto Djatmono.

Sekretaris Seksi Yg Belum Pernah Ada

Udah Seksi Cantik Pkonya Postingan kali ini mengajak anda untuk sedikit berfantasi, bagaimana sekiranya jika anda mempunyai sekretaris seperti wanita ini. Dengan sekretaris pribadi seperti ini yang selalu sigap mengangkat telpon masuk pasti membuat anda betah bekerja seharian di kantor…





Aduh Tante Ini ML, Sampe Gak Tahan Nih

Seperti Nya Tante Ini Abis Dugem Lgsng ML Liat Aj Kringat Nya Banjir Itu Lah Yg Membuat Cowok  Smakin Bergariah Makna Gan Kalau Lg Brhubungan Ajak Cewe Ente ON Dulu Baru Sikat Wew Rasa Na Gan Gk Bisa Dlupain Psti Trbayang TRs Sma Ente Msalah Nya Abis ON iTu Kita Jadi Kuat Gan Di coba Saran Ane Smoga Succses




kira2 Toket Na ukuran berapa yah???

Kira Kira Ukuran Nya Brpa Yup Gan????
  Kalau AnE Kira Gede 14 Lebar 10 Tu Yg Bgni Gan Kebanakan Di Sedottt Jadi Mekar Gan Kek Kembang Ros hahah






Kalau Jelek Timpukin Aja Ane Gan Gak Ush Mampir Lagi























Cantik Yang Alami wkwkwk















Empat ABG Mabuk Gilir Siswi SMP Di Mushola Desa













Empat remaja belasan tahun terpaksa berurusan dengan Satuan Reserse Kriminal, Polres Malang, Minggu (18/9/2011). Dari hasil penyidikan dan pemeriksaan Polisi, keempat remaja tanggung itu baru saja berbuat amoral. Mereka, tega menggagahi Puri (bukan nama sebenarnya) secara bergiliran. Ironisnya, para pelaku menggunakan sebuah Mushola waqaf milik warga Dusun Glendangan, Desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang untuk berbuat mesum. "Keempat pelaku sudah kami amankan.



Inilah 4 Remaja ABG yang berperilaku bejat dengan kondisi mabuk berat menggilir seorang siswi SMP di sebuah Mushola Desa

Korban juga sudah kami mintai keterangan. Dari hasil penyidikan, pelaku menggilir korban setelah pesta miras lebih dulu," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, AKP Hartoyo, SIK, Minggu (18/9/2011) pada wartawan. Keempat pelaku yang kini ditahan itu bernama AS (14), warga Gunungsari, Kecamatan Tajinan. DP (16), KN (16), serta RA (16). Seluruh pelaku berasal dari Kabupaten Malang. Khusus untuk tiga nama terakhir, tinggal satu kampung di Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo.

Sedangkan Puri sendiri, tercatat sebagai warga Dusun Glagah Dowo, Desa Pulung Dowo, Kecamatan Tumpang. Puri, masih berstatus pelajar SMP kelas satu. Akibat perbuatan pelaku, Puri kini dalam kondisi shyok. Menurut penuturan AD saat diperiksa penyidik Sore ini mengatakan, awal mula kejadian saat DP, meminta rekan Puri bernama Santi, untuk mengajak keluar.

DP akhirnya memberitahu pada AS. Ditenggarai AS lah otak dari perbuatan amoral ini, AS akhirnya mengajak Santi. Menurut AS, Santi adalah keponakan dari Puri. Melalui Santi, Puri akhirnya keluar rumah dan sudah menunggu di depan gapura desa. AS pun menjemputnya. Karena sudah direncanakan, AS membawa Puri ke lokasi kejadian."Kita janjian setelah Santi lebih dulu mengirimkan pesan singkat SMS untuk ketemuan. Setelah itu, dia kami ajak ke lokasi," terang AS.

Dikatakan AS, dilokasi kejadian, AS dan tiga pelaku lainnya sudah menunggu. Sedang Santi, pulang kerumahnya. AS pun membelikan tiga liter ciu alias arak untuk diminum bersama-sama. "Puri suka minum-minum mas. Dia juga yang meminta untuk dibelikan ciu," kata AS.

Tempat pesta miras, berada di pinggi parit kecil. 2 meter dari tempat mereka pesta miras, terdapat mushola waqaf milik warga. Tiga liter arak sudah habis, AS mengaku jika Puri dalam kondisi mabuk berat. AS dan tiga pelaku juga demikian. Namun, AS menceritakan jika dirinya, sempat melarang Puri terus minum lantaran sudah dalam kondisi mabuk. "Saya sudah mencegah dia agar berhenti mincum ciu. Tapi, Puri tetap saja memaksa. Dia bahkan sempat muntah juga," paparnya.

Nah, dalam kondisi mabuk inilah, AS pun menggotong tubuh Puri bersama RA dan KN menuju mushola. Saat itu, AS mengingatnya sekitar pukul 19.30 wib. Dalam kondisi mabuk berat, AS pun langsung menyergap tubuh mungil Puri. Selanjutnya, AS pun menggagahi Puri sampai puas. Tak berhenti sampai disitu, Puri akhirnya dijadikan budak nafsu remaja keblinger.



Bergantian hingga orgasme, keempat pelaku baru menyudahi perbuatan amoralnya dua jam kemudian. Namun, Puri tidak juga diantarkan pulang. Dikatakan AS, Puri menolak diantar pulang lantaran taku dimarahi orang tuanya. "Kami sudah berniat mengantarkan dia pulang. Tapi, Puri menolak. Setelah itu, kita pergi bersama-sama melihat pertunjukkan kuda lumping," kata AS.


Ditempat yang sama, KN mengakui jika setelah Puri digilir bersama-sama, Puri memang takut diantar pulang. Puri akhirnya mau pulang setelah keesokan harinya. Dijelaskan KN, Puri menolak pulang malam itu karena bau mulutnya terasa menyengat dengan aroma ciu. "Puri baru kami antar pulang keesokan paginya setelah melihat kuda lumping semalam suntuk mas," papar KN.Aksi kawanan pelaku terungkap dari kecurigaan orang tua Puri yang melihat kondisi fisik anaknya dalam keadaan lunglai. Setelah diinterogasi, Puri pun mengakui jika dirinya baru saja digagahi empat remaja usai dicekoki minuman keras jenis arak lebih dulu

Alice Bergaya Bak Pingin"Dimasukin" (Sexy - Hot )